Sebelum
membahas mengenai 2 komponen yang lain yang merupakan bagian dari Mainboard
Laptop ada baiknya jika kita diskusikan lebih dahulu mengenai Sistem Baterai
Cerdas/ Smart Battery System.
Teknologi
Baterai Cerdas (Smart Battery)
Satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pemakai
notebook/laptop adalah "Apakah baterainya awet?" Jawaban terhadap pertanyaan ini
tidaklah sederhana. Pemakai pasti akan menemukan bahwa ketahanan baterai/battery run time sangat tegantung kepada bagaimana dan dimana laptop digunakan.
Namun demikian kebanyakan pemakai tidak mengerti mengapa baterai kadangkala
tidak bertahan seperti yang diprediksikan oleh indikator baterai (Power Meter).
Umur baterai akan bervariasi tergantung pada konfigurasi
produk, model produk, aplikasi yang dijalankan, setelan power management, setelan produk dan fitur produk yang digunakan
oleh pemakai. Sebagaimana yang berlaku untuk semua baterai, kapasitas maksimal
baterai akan menurun seiring berjalannya waktu dan penggunaan.
Karena komputer jinjing/ laptop semakin umum digunakan,
pemaka perlu memahami bagaimana faktor lingkungan dan pemakaian mempengaruhi ketahanan
pemakaian baterai dan masa hidup baterai.
Apakah Baterai Lithium-Ion itu?
Kemasan baterai lithium-ion (Li-Ion) dibuat
dari beberapa sel baterai yang disambung secara seri dan paralel berdasar
tegangan dan arus yang diperlukan oleh perangkat. Laptop/ Notebook umumnya menggunakan
3 tipe sel baterai Li-Ion : silinder, prismatik, dan polymer.
· Sel
bentuk silinder memiliki diameter kira-kira 18 mm, panjang 65 mm yang umum
dikenal sebagai sel baterai 18650. Sel ini biasa digunakan pada kemasan baterai
yang memiliki ketebalan 20 mm.
· Sel
prima berbentuk persegi panjang tipis, tipe yang umum terdiri dari 6 dan 8 sel
baterai Li-Ion dengan ketebalan 12 mm.
· Sel
Polimer lebih tipis daripada sel prisma. Biasa digunakan pada pocket PC dan
beberapa Laptop Ultra portable yang memerlukan kemasan baterai dengan ketebalan
kurang dari 10 mm.
Baterai Li-Ion jika dibandingkan dengan
baterai nickel akan lebih ringan, menyimpan lebih banyak energi, dan menyimpan
muatan lebih lama. Baterai Li-Ion juga dapat diisi tanpa harus membuang
muatan yang telah ada di dalamnya karena tidak rentan terhadap efek memori.
CATATAN :
Efek memori adalah
berkurangnya kapasitas energi maksimum yang dimiliki baterai apabila dicharge berulang kali ketika
kondisinya masih setengah atau sebagian berkurang. Misalnya jika kapasitas
baterai normal adalah 100 % dan dipakai kurang lebih 80 % maka sisa
kapasitasnya adalah 20 %. Pada saat kondisi baterai menyisakan 20 % dan apabila
kita melakukan pengisian baterai maka 20 % tadi akan menjadi sisa yang selalu
diingat oleh sang baterai sehingga pengisian baterai pun tidak akan mencapai
kapasitas penuh 100 % melainkan hanya terisi 80 % saja. Proses ini pu berulang
hingga kapasitas baterai tidak lagi normal, terus berkurang kapasitasnya hingga
akhirnya mati dan rusak.
Suatu kemasan baterai Li-Ion 6 sel memerlukan waktu sekitar
2,5 hingga 3 jam agar terisi penuh pada tegangan maksimal sistem dalam kondisi
sistem off (perangkat dalam kondisi mati). Setelah baterai terisi penuh, arus yang
mengalir ke baterai akan dihentikan oleh rangkaian proteksi internal (pengontrol
pengisian baterai). Rangkaian proteksi ini mencegah agar baterai selalu diisi
dan dibuang muatannya dalam batas aman.
Apakah Siklus Hidup Baterai itu?
Siklus hidup baterai adalah jumlah siklus pembuangan-pengisian
muatan (discharge-charge cycles)
seperti pada gambar 1. Memperkirakan siklus hidup dari baterai Li-ion yang
dapat diisi sulit karena siklus hidup tergantung kepada rerata temperatur
operasi dan tingkat pembuangan energi baterai.
Pada dasarnya semakin tinggi temperatur dan semakin tinggi
tingkat pembuangan energi akan menurununkan siklus hidup baterai. Temperatur operasi
baterai sangat bergantung pada temperatur udara dan juga panas yang ditimbulkan
oleh laptop itu sendiri serta lingkungan, seperti penggunaan docking station. Tingkat pembuangan
energi (drainage) bergantung kepada
tipe aplikasi yang dijalankan pada laptop serta setelan power management.
Sebagai misalnya komputer yang menjalankan aplikasi yang “berat” seperti CAD, main game, dan
memutar film DVD akan menghabiskan muatan baterai lebih cepat dan menurunkan
siklus hidup baterai dibandingkan laptop yang hanya menjalankan program
pengolah kata.
Gambar 1: Siklus Pembuangan Muatan
Baterai
Siklus dari baterai Li-Ion merupakan
jumlah kumulatif dari pembuangan muatan yang mendekati sama dengan kapasitas
penuh baterai. Sebagai misal, 10 kejadian tingkat pembuangan 10% atau 2 kejadian
tingkat pembuangan 50% mewakili satu siklus..
Apakah Kapasitas Baterai itu?
Kapasitas baterai dinyatakan dalam ampere-jam/ ampere-hours (Ah). Energi baterai
dinyakatan dalam watt-hours (Wh), merupakan
produksi dari kapasitas baterai (Ah) dan tegangan baterai/ battery voltage (V). Rentang tegangan operasi baterai Li-Ion secara
relatif konstan hingga akhir masa pakainya, namun demikian, kapasitasnya mulai
menurun secara linear segera setelah mulai beroperasi. Baterai baru digolongkan
berdasarkan atas kapasitasnya.
Sejalan dengan perubahan waktu, kapasitsat baterai akan
menurun karena ketidakefisienan elektro kimia di dalam setiap sel. Kehilangan
kapasitas (penuaan) tidak dapat dikembalikan, juga tidak dapat dipulihkan
melalui siklus baterai. Secara bertahap, materi yang aktif di dalam sel baterai
semakin berkurang. Sebagai konsekuensinya pemakai akan merasakan bahwa waktu
pakai (run time) komputernya berkurang.
Suatu cara praktis untuk menyatakan kapasitas dari
waktu-kewaktu disebut kapasitas pengisian penuh/ full charge capacity (FCC). FCC menyatakan suatu prosentasi dari
kapasitas awal baterai. FCC dipengaruhi oleh beban pembuangan muatan baterai
dan profil pemakai. Pada beban pembuangan muatan normal, baterai Li-Ion mempunyai
jangka waktu hidup antara 300 hingga 500 siklus. Dengan beban pemakaian sedang,
baterai Li-Ion diharapkan dapat menyalurkan lebih kurang 80% dari kapasitasnya
sebelum 300 siklus atau sekitar 1 tahun pemakaian (Gambar 2). Estimasi ini
meliputi pemakai umum yang membuat siklus lengkap baterai setiap hari kerja
dengan menjalankan aplikasi daya rendah hingga menengah (pengolah kata, e-mail,
and spreadsheet) pada mode kabel atau nirkabel (wireless).
Gambar 2. Penggunaan Menengah dari
Baterai yang Terisi Penuh.
Kapasitas
pengisian penuh dengan penggunaan menengah adalah sekitar 80% setelah 300 siklus.
Tabel berikut merupan proyeksi FCC setelah satu tahun
dengan berdasarkan pada 2 profil pemakai user profiles dan beban daya yang
bervariasi. Profil yang pertama adalah pengguna mobile yang selalu membuang
muatan secara penuh dan mengisi baterai hampir setiap hari kerja (300 siklus per
tahun) dalam suatu lingkungan normal. Profil kedua adalah pengguna menetap yang
hanya melakukan siklus baterai satu kali dalam seminggu dalam lingkungan
bersuhu tinggi dengan menggunakan docking
station. Sebagaimana terlihat dalam tabel, panas tambahan yang dihasilkan
oleh penggunaan aplikasi berdaya tinggi atau penggunaan docking station meningkatkan taraf kehilangan kapasitas.
Aplikasi
berdaya tinggi juga akan menurunkan umur siklus baterai sampai dengan 25%
Proyeksi Kapasitas Pengisian Penuh
setelah Satu Tahun Pemakaian
Proyeksi Kapasitas Pengisian Penuh
setelah Satu Tahun Pemakaian
|
||
Daya
Beban (Aplikasi)
|
Pengguna
Mobile Siklus Battery setiap hari
(25ºC)
|
Pengguna
Menetap (dengan docking station)
Siklus
Baterai mingguan (>35ºC)
|
Rendah (pengolah kata, Internet,
e-mail)
|
80%
|
80%
|
Menengah (Nirkabel, spreadshees,
Manajemen berbasis data)
|
80%
|
70%
|
Tinggi * (CAD, Game 3D, DVD, Kecerahan
LCD tinggi )
|
60%
|
50%
|
Apakah Teknologi Baterai Cerdas itu?
Memperkirakan run
time baterai sangat rumit karena adanya ketidak akuratan sistem yang
memonitor dan melaporkan status pengisian baterai kepada pemakai. Beberapa
notebook memperkirakan kondisi pengisian baterai dengan berdasarkan atau
pengujian pembuat produk tersebut dalam konfigurasi tertentu. Metode ini tidak
akurat ketika baterai lain dengan kondisi pengisian yang lain dipasang, karena
status pengisian dari setiap baterai didasarkan atas sejarah sistem.
Untuk membantu pemakai untuk memonitor dan me-manage
baterai Li-Ion, Notebook Compaq menyediakan informasi status yang akurat dan
seketika dengan menggunakan Teknologi Smart
Battery. Teknologi Smart Battery dari HP didasarkan atas Smart Battery System (SBS), yang
didirkan oleh perusahaan pembuat baterai besar pada tahun 1995 untuk
mempromosikan suatu standar industri bagi teknologi baterai yang dapat diisi
kembali. SBS dilengkapi dengan Smart
Battery yang akan menangani dan melaporkan statusnya sendiri, sehingga
memberikan kepada pemakai informasi yang akurat, apakah mereka menggunakan
baterai yang berbeda dalam notebook yang sama atau menggunakan baterai yang
sama pada notebook yang berbeda.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Smart Battery System, silakan mengunjungi
www.sbs-forum.org/ (dalam bahasa
Inggris).
Apakah Kalibrasi Baterai Cerdas itu?
Pengisian dan pembuangan muatan yang berulang dalam jangka
waktu pendek menyebabkan peningkatan ketidak akuratan antara kondisi pengisian
baterai dan pembacaan Power Meter. Baterai perlu dikalibrasi secara periodik
untuk mepelajari kembali/ “relearn”
kapasitasnya yang dapat digunakan sehingga dapat menyelaraskan status
pengisiannya dengan Power Meter. Prosedur kalibrasi meningkatkan run-time notebook dengan memberikan perkiraan
yang akurat mengenai isi baterai yang tersisa kepada pemakai. Kalibrasi juga
mencegah hilangnya data yang dapat terjadi pada proses Hibernasi ketika tidak
ada daya yang cukup untuk menyelesaikan operasi penyimpanan ke disk yang kritis
tersebut.
Baterai cerdas mengalibrasi FCC mereka setiap kali
mengalami siklus pembuangan -pengisian secara penuh, tidak peduli apakah baterai
dicharge ulang di dalam laptop atau pada charger terpisah. Kalibrasi
menggunakan notebook kurang nyaman karena dapat
memakan waktu selama 4 jam meskipun hasilnya akan lebih relevan dibanding
menggunakan charger yang terpisah/tersendiri.
Hasil kalibrasi menggunakan notebook akan lebih relevan
karena baterai relearns FCC-nya
sambil mengalami beban daya yang nyata. Pada charger terpisah/ stand-alone charger, baterai membuang
muatannya menggunakan beban tetap. Jika beban tetap lebih kecil daripada beban yang biasa ditanggung oleh notebook,
kapasitas yang dipelajari mungkin akan lebih tinggi daripada kapasitas
nyatanya. Dengan kata lain, kapasitas baru baterai setelah dikalibrasi mungkin
tidak sesuai dengan run-time yang diprediksikan oleh Power Meter jika jika
diberi beban yang lebih besar daripada beban yang digunakan untuk ketika
mengalibrasi baterai.
Akurasi dari Baterai Cerdas saat ini memungkinkan kalibrasi
yang tepat ketika baterai dibuang muatannya hingga 5% dari kapasitas
tersisanya. Konsekuensinya, pemakai dapat menyetel alarm baterai pada kondisi
kapasitas tersisa 5% sehingga baterai cerdas akan mengalibrasi kapasitasnya
selama penggunaan normal.
Sederhananya pemakai harus membuang muatan baterai secara
periodik sampai alarm kapasitas baterai 5% diterima. Kebutuhan melakukan
prosedur ini akan bervariasi tergantung pemakaian individu. Secara umum baterai
Li-Ion battery harus dikalibrasi minimal setiap 3 bulan sekali. Suatu baterai
yang jarang dibuang muatannya secara penuh harus dikalibrasi satu bulan sekali.
Memaksimalkan Kapasitas dan Rentang
Hidup Baterai
Setelah
membaca tulisan ini, maka anda harus memperhatikan kondisi berikut ini yang
dapat berpengaruh negatif terhadap run-time baterai dan rentang hidup baterai.
Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi berkurangnya kapasitas baterai adalah :
· Sel
baterai Li-Ion mengalami pengurangan kapasitas secara bertahap, dan tidak dapat
dikembalikan pada setiap siklus pembuangan-pengisian. Penuaan ini akan
meningkat semakin cepat jika suhu dan beban pembuangan muatan meningkat.
· Tingkat
pembuang muatan sendiri (self-discharge)
baterai Li-Ion battery akan lebih tinggi jika baterai tetap terpasang pada
notebook yang tidak dihidupkan atau digunakan.
· Selama
penyimpanan atau tidak digunakan dalam jangka waktu lama, muatan baterai akan
menurun di bawah tingkat tegangan yang direkomendasikan.
· Membiarkan
baterai pada kondisi tidak terisi dalam jangka waktu lama akan mempercepat
penurunan kapasitas penuh/ FCC. Membiarkan baterai dalam kondisi terisi penuh pada
lingkungan bersuhu tinggi dalam jangka waktu lama (sebagai misalnya, menjalankan
notebook dalam docking station dengan beban aplikasi berat) juga akan
mempercepat berkurangnya kapasitas baterai.
· Menjalankan
aplikasi high-end menggunakan battery mempercepat berkurangnya kapasitas
baterai. Sebagai misalnya, menjalankan game 3D akan menurunkan FCC lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan aplikasi pengolah kata.
Perawatan Baterai yang Disarankan
Beberapa perawatan baterai yang dapat dilakukan adalah :
· Simpan
baterai Li-Ion pada suhu 20°C hingga 25°C dengan kondisi pengisian 30% hingga 50%.
· Jangan
membongkar kemasan, menghancurkan atau menusuk baterai; jangan menyambungkan
terminal luar baterai dan jangan membuang baterai ke dalam api atau air.
· Jangan
membiarkan baterai berada pada tempat yang bersuhu tinggi dalam jangka waktu
lama. Paparan panas dalam jangka waktu lama (contohnya, di dalam mobil yang
panas) akan mempercepat keausan sel baterai Li-Ion.
·
Lepaskan
baterai jika notebook akan disimpan selama lebih dari 2 minggu (matikan dan
jangan sambungkan dengan sumber AC)
· Lepaskan
baterai dari notebook jika notebook dipasang menggunakan sumber AC secara terus
menerus selama lebih dari 2 minggu.
· Gunakan
tipe baterai dengan kapasitas lebih besar jika notebook akan menjalankan
aplikasi high-end menggunakan daya baterai.
· Kalibrasi
baterai berdasarkan model penggunaan. Dalam penggunaan normal, baterai harus
dikalibrasi minimal sekali dalam jangka waktu 3 bulan. Baterai yang jarang
dibuang muatannya secara penuh harus dikalibrasi minimal sekali dalam 1 bulan.
·
Jauhkan
baterai dari jangkauan anak-anak.
Apakah Saya Harus Mengisi Penuh Baterai
Sebelum Menggunakannya?
Tidak. Baterai Lithium ion lebih efisien daripada baterai
berbasis nickel dan telah melewati proses pembentukannya selama pembuatan. Baterai
Li-Ion tidak memerlukan pembebanan awal sebelum digunakan.
Tips untuk Menghemat Daya Baterai
Anda dapat merubah konsumsi daya dari Notebook anda untuk
menghemat daya baterai dengan cara-cara berikut :
· Mengurangi
kecerahan tampilan layar hingga tingkat minimal yang dapat terbaca. Gunakan
Fn+F7 atau F8 untuk merubah kecerahan atau tombol lain yang sesuai dengan
notebook anda.
· Lepaskan
perangkat tambahan yang tidak digunakan. Hardisk eksternal,CDROM, PC Card,
dll.yang dapat menarik daya dari baterai meskipun tidak digunakan secara aktif.
Copot juga mereka setelah selesai menggunakannya.
· Turunkan
kecepatan prosesor notebook anda. Semakin cepat prosesor bekerja, semakin
cepat notebook menghabiskan daya
baterai. Dengan menurunkan kecepatan prosesor, anda dapat meningkatkan
pengisian baterai.
·
Matikan
tombol wirelles jika tidak digunakan.
· Periksa
program yang berjalan di latar belakang. Beberapa program secara otomatis
memasang utilitas quick-start yang berjalan di latar belakang ketika komputer
mulai berjalan. Anda dapat menurunkan kebutuhan daya dengan memeriksa dan
membuang program yang tidak diperlukan secara periodik.
Mantab sekali pak... terimakasih
ReplyDeletematurnuwun kunjungannya ke blog saya bang Tiyo
Deleteisinya bermanfaat banget tanda-tanda banyak yang cari artikel seperti ini
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Deletesilakan dicopy yang penting disebutkan asalnya
Deleteoke ini min, makasih sudah share
ReplyDeletehttps://cody.id/produk/power-supply/power-supply-cody-3005dt/