Board Power
Supply
Power Supply Unit (PSU) TV LCD
TV LCD menggunakan power supply tipe switching dikenal
sebagai SMPS atau Switch Mode Power
Supply. Power supply merubah tegangan suplai AC dari jaringan menjadi
tegangan DC (Direct Current/arus searah) yang dapat digunakan sebagai suplai
bagi rangkaian di dalam TV LCD.
Tegangan AC (Alternating Current) dari jaringan
PLN (220V di Indonesia) memasuki PSU dan pertama-tama melintasi rangkaian
filter EMI (Electromagnetic Interference), pembatas tegangan kejut/rush current
limiting dan rangkaian Koreksi Faktor Daya /Power
Factor Correction (PFC). Selanjutnya tegangan AC akan disearahkan oleh
penyearah jembatan/ bridge rectifier.
Perhatikan bahwa jika menggunakan rangkaian PFC Active maka rangkaian PFC active
akan berlokasi setelah penyearah jembatan dan sebelum Kapasitor Filter Besar.
PFC Pasif
Cara paling sederhana untuk mengendalikan arus
harmonik adalah menggunakan sebuah filter yang didesain hanya akan menyalurkan
arus pada frekuensi jaringan (50Hz atau 60 Hz). Filter ini mengurangi arus
harminik, yang berarti bahwa beban perangkat non-linear sekarang tampak seperti
sebuah beban perangkat linear. Pada titik ini faktor daya dapat diatur hingga
mendekati satu (1), menggunakan kapasitor atau lilitan/ induktor seperlunya.
Filter ini memerlukan induktor arus tinggi yang besar dan mahal. PFC Pasif memerlukan
induktor yang lebih besar dibandingkan dengan induktor pada PFC aktif, tetapi
harganya lebih murah.
PFC Aktif
Power factor
correction (PFC) aktif menggunakan rangkaian elektronik yang
lebih kompleks untuk mengendalikan jumlah daya yang ditarik oleh beban untuk
mendapatkan faktor daya yang mendekati 1. Biasanya rangkaian PFC Aktif
mengendalikan arus masukan dari beban sehingga bentuk gelombang arus sebanding
dengan bentuk tegangan utama (gelombang sinus). Tujuan membuat faktor daya
mendekati 1 adalah untuk membuat beban rangkaian menjadi sepenuhnya resistif. Pada kejadian ini
tegangan dan arus memiliki phase yang sama dan konsumsi daya reaktif sama dengan
0. Hal ini akan membuat aliran listrik dari PLN menuju konsumen berada pada
tingkat paling efisien. Beberapa tipe PFC aktif yaitu Boost, Buck dan Buck-boost.
Rangkaian PFC aktif dapat berupa rangkaian tahapan tunggal atau multi tahap.
Pada salah satu kasus SMPS, suatu konverter boost disisipkan diantara penyearah
jembatan dan kapasitor masukan utama. Konverter boost akan berusaha
mempertahankan tegangan DC yang konstan pada keluarannya sambil menarik arus
secara konstan dalam fasa dan frekuensi yang sama dengan tegangan sumber dari
jaringan PLN.
Tegangan AC selanjutnya disearahkan oleh penyearah
jembatan. Keluaran dari penyearah jembatan adalah suatu pulsa/denyut tegangan
DC yang kemudian dihaluskan menggunakan kapasitor elektrolit yang disebut
sebagai kapasitor filter sisi primer.
Topologi Half Bridge Dasar
MOSFET merupakan switch dalam SMPS, di-ON-kan oleh IC power yang mengirimkan suatu
pulsa tegangan berbentuk gelombang kotak pada gate MOSFET power topologi half
bridge, merubah kondisi ON dan OFF dengan frekuensi tinggi. Ketika MOSFET power
(Q1) di-ON-kan akan mengijinkan tegangan DC yang dihaluskan mengalir melalui
lilitan primer dari trafo switching menuju bagian tengah dari pembagi tegangan
yang dibentuk oleh C1 dan C2 . Ketika MOSFET Q1 OFF, MOSFET kedua (Q2) berubah
ON dan aliran arus berbalik, dari tengah pembagi tegangan menuju ground melalui
MOSFET kedua dan selanjutnya proses berulang. Kejadian ini akan menginduksi
sebuah tegangan pada lilitan sisi secondary pada trafo switching yang akan
menurunkan tegangan. Tegangan AC ini kemudian disearahkan kembali oleh dioda ultra fast recovery atau schottky, dan kemudian difilter oleh
kapasitor sisi sekunder dan induktor yang juga disebut sebagai chokes karena
mencegah atau “choke/tersedak” perubahan arus dalam frekuensi tinggi. Selanjutnya
tegangan sekunder yang telah disearahkan dan dihaluskan dapat diregulasi oleh
regulator tegangan atau rangkian regulator pada sisi sekunder PSU.
Harap diperhatikan bahwa tidak semua PSU pada TV
LCD menggunakan toplogi half bridge. Beberapa mungkin hanya mempunyai satu MOSFET
atau FET Power dan yang lainnya mungkin mempunyai IC dan MOSFET power yang terintegrasi
dalam satu paket. Kebanyakan SMPS pada TV LCD yang anda temui akan mirip satu
sama lain. Dengan sedikit belajar anda akan mengetahui perbedaan kerjanya
karena mereka semuanya memiliki prinsip kerja dasar yang sama.
IC Power/ Pengendali half bridge dalam kemasan SMD
PSU menggunakan PFC active
Keluaran dari PSU distabilkan dengan memanfaatkan
umpan balik. Paling tidak satu dari tegangan sekunder dimonitor dengan
menggunakan beberapa rangkaian. Pertama adalah rangkaian sampling yang terdiri
dari beberapa resistor. Tegangan dari rangkaian sampling selanjutnya diumpankan
pada sebuah IC adjustable shunt Regulator, yang merupakan rangkaian pendeteksi
kesalahan yang memonitor tegangan sampel yang berasal dari rangkaian sampling dan
selanjutnya mengendalikan sebuah swhich opto-isolator yang mempunyai sebuah
sinyal keluaran yang selanjutnya diperkuat dan diumpankan menuju kaki umpan
balik IC Power sehingga IC power dapat merubah lebar pulsa dari sinyal
gelombang kotak yang dikirimkannya ke MOSFET menyebabkan regulasi tegangan
keluaran meningkat atau menurun atau bahkan men-shut down TV tergantung kepada
sinyal yang diterima dari opto- isolator. Proses ini disebut sebagai Pulse
Width Modulation atau PWM. IC Power ini sering disebut sebagai IC PWM (Pulse
Width Modulator). Jika beban pada power supply menyebabkan tegangan sekunder
drop maka IC Power akan meningkatkan duty cycle (perbandingan antara sinyal ON dengan
jarak antar sinyal ON) sehingga sinyal pengendali MOSFET meningkat.
Beberapa PSU akan menggunakan tipe umpan balik
yang berbeda yang diterapkan pada lilitan sekunder pada sisi primer yang
digunakan sebagai umpan balik. Tetapi secara keseluruhan prinsip dan prosesnya
masih sama menggunakan PWM.
Diagram Blok SMPS Dasar
Untuk mengetahui secara lengkap mengenai cara
kerja SMPS secara lebih mendetail saya menyarankan anda untuk membaca E-BOOK
“PELACAKAN KESALAHAN DAN PERBAIKAN SMPS”.
Dengan mengacu pada buku tersebut anda akan mendapatkan pengetahuan yang
diperlukan untuk memahami pelacakan kesalahan dan perbaikan SMPS.
(BERSAMBUNG...........)
No comments:
Post a Comment